Laman

Senin, 31 Desember 2012

Cerita Dari Perjalanan Esa

Ini cerita tentang nama blog. Esa disini bukan Esa yang kerap dipahami sebagai tunggal yang tersemat setelah kata Tuhan. Bila pun demikian, tapi tidak hanya Tuhan saja yang boleh menggunakan kata Esa itu. Karena sepahamku esa itu bermakna satu, tunggal, siji atau apa pun yang semakna dengan itu. Itu Esa yang kita pahami. Tapi bahwa Esa dalam blog ini tidak semakna dengan itu, sebenarnya. tapi kemudian makna itu dikait-kaitkan sehingga menjadi semakna.

Esa dalam Blog ini dulunya ditulis dengan double "S". Tapi belakangan "S" itu melabur jadi satu dan lahirlah Esa. Essa merupakan singkatan dari dua nama manusia. Esti dan Salis. Begitulah cerita dari bentukan kata "Esa" dalam blog ini. Ada pun kata Putera itu ketika bersanding dengan Esa kemudian menghasilkan makna yang ambigu. Dan sebenarnya apa itu? Maka pembaca harap memahaminya sendiri.

Esti Ningsih. Begitu nama lengkap yang satu itu. Seorang perempuan wiraswasta yang menggandrungi dunia fotografi. Hingga saat tulisan ini dipublikasikan usia Esti adalah 23 tahun, 4 bulan, dan 4 hari. Bukan kebetulan angka-angka itu terlihat menawan. tapi memang begitu adanya. Tidak percaya? Hitung saja, lahir pada 4 September 1989.

Sementara Salis, Nur Salis Sahid, merupakan penggerak blog ini. Berawal dari sebuah tugas kampus untuk membuat blog, maka blog ini lahir. Blog ini pernah menjadi tempat publikasi karya-karyanya yang berbentuk puisi maupun cerpen. Tapi kemudian karena ketidak-amanan dunia bloger dari plagiasi maka semua karya-karya itu dihapus dari sini.

Pada 25 Juli 2010 Esti dan Salis menjalin hubunga yang belum dikatakan mesra. Tapi keduanya memang sudah sepakat untuk menjadi pacar. Kenapa tidak mesra? Itu masih privasi. Lalu pada 7 November 2011 keduanya bertemu untuk kesekian kalinya sekaligus mengunjungi teman mereka yang menikah. Di Tegal. Berawal dari itu lah keduanya semakin mesra. Dan kunjungan Purwokerto-Jakarta menjadi kebutuhan.

Salis, yang menyenangi dunia menulis dan perbukuan hendak membuat sebuah stample  untuk perpustakaan pribadinya. Lalu karena saking ingin mengabadikan nama Esti dalam kesehariannya maka muncul lah kata ESSA. Itu lah awal kemunculan kata ESSA. Dan bahkan ESSA juga disematkan menjadi nama sebuah Home Industrie yang dijalankan Salis.

Seiring berjalannya waktu Salis berpikir bahwa Essa yang merupakan Singkatan dari Esti dan Salis tak lagi layak digunakan. Kenapa Demikian? Karena Salis merasa bahwa menggunakan ESSA jika itu adalah dua manusia yang belum menyatu. Mungkin dalam relation ship baru berupa sahabat.

Maka muncul lah anggapan bahwa ESA merupakan sebuah do'a sekaligus harapan agar Esti dan Salis itu benar-benar menyatu. Bukan lagi dua pribadi yang terpisah. Tapi saling mengisi dan melengkapi serta juga saling memahami.

Lalu bagaimana keanjutannya? Tinggal manunggu tanggal jadinya ajah. Mohon do'a restu agar Salis dan Esti benar-benar menyatu dan langgeng sampai di surga,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar