Laman

Kamis, 27 Desember 2012

Cerita Dari Negeri Seberang


Gangguan dari jenis pekerjaan, harta, waktu, dan kedudukan. Menikam dari ulu hati menuju ulu jantung. Ketika harapan pada sebuah undangan menginginkannya datang pada pukul 10 pagi, maka bagi pedagang seperti Bu Shol yang sedang sibuk-sibuknya mencari nafkah sekedar untuk makan tak mampu menghadirinya. Tak seperti Nyai Habib yang notabene istri pegawai negeri seperti Bu Mujahid juga.Dan mungkin ibu-ibu Muslimat yang lain juga.

Apa mereka para Kyai, Nyai dan santri-santrinya tak memikirkan ini? Atau aku yang telah menjadi murtad dari pesantren yang telah terkontaminasi dengan dunia luar yang menjadi semakin berutal? Enatah lah.

Lalu aku bernostalgia. Aku memikirkan, bagaimana cara mendekati orang itu. Pak Bambang. Terkesan sangat bijaksana dengan ribuan pengalamannya. Orang Tionghoa. Aku tertarik karena gaya bicaranya, pengalamannya, ilmunya, dan ribuan hal yang ditawarkan. Seperti Mingke yang selalu tertarik dengan mereka disetiap kesempatan. Diceritakan dari Tetralogi Buru Karya Pramoedya Ananta Toer. Juga mati-matian Gus Dur membela komunitas itu dengan meresmikan Agama mereka di Indonesia. Juga langkahnya yang ditolak oleh demo mahasiswa hendak bekerja sama dengan China. Penolakan itu membuktikan pasar barang-barang China melonjak.

Aku hanya bisa mendengar orasi keturunan Tionghoa itu. Memilah apa yang akan aku ambil sebagai pegangan hidup. Memahami bentuk makna bicaranya. Apakah itu bentuk kebohongan, bentuk keseriusan, kecerdasan, atau bentuk-bentuk yang lain lagi. Mungkin juga bentuk menarik perhatian setiap yang mendengarkannya. Bentuk sosialisasi diri agar terlihat lebih wah dibanding yang lainnya.

Aku ingat ketika dia menanyakan alamatku. Dengan gaya orasi yang sama dia berbicara tentang Ayam Goreng Margasana. "Jangan disini, tapi disana!" Begitu katanya pada Orang yang hendak mendirikan Rumah Makan itu. Dan berkat saran itu maka Rumah Makan itu masih berdiri hingga sekarang. Benarkah itu?

Tionghoa selalu mengagumkan bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar