Laman

Sabtu, 29 Desember 2012

Cerita Dari Lingkungan

Lingkungan. Merupakan segala aspek yang ada di sekitar kita. Mulai dari hubungan sosial, ekonomi, sepiritual, dan apa pun yang ada di sekitar kita. Bahkan ikan asin pun ketika itu ada di sekitar kita, merupakan lingkungan kita.

Berbicara masalah lingkungan, mengingatkan kita akan dampak-dampaknya. Ya, positif dan negatif. Dampak positif merupakan pengruh positif dari lingkungan. Dan sebaliknya, dampak negatif tentunya lingkungan itu memberikan pengaruh negatif.

Tapi perlu ditinjau ulang bahwa pengaruh dan atau dampak itu hanya punya dua arah saja. Bukan positif dan negatif. Tetapi pengaruh Pro dan pengaruh Kontra Bisa saja pengaruh Pro justru merupakan dampak negatif, atau mungkin sebaliknya. Dan pengaruk kontra juga bisa merupakan dampak positif atau sebaliknya.

Menyikapi lingkungan yang buruk atau negatif tentu kita akan bersikap kontra. dan sebaliknya terhadap lingkungan yang positif, kita akan bersikap pro. Karena itu sudah merupakan intuisi manusia. Berusaha untuk menguntungkan pribadinya dari pada merugikan pribadi.

Seperti pepatah mengatakan. "Belajarlah dari ikan dilaut. Ikan-ikan di laut akan bisa hidup lama tanpa harus menjadi asin." Maka begitu juga kita seharusnya bersikap ketika berada dalam lingkungan yang kurang menguntungkan.

Pepatah itu perlu dikaji ulang. Bahwa benar memang Ikan laut itu akan bisa hidup lama di air asin tanpa menjadi asin. Tetapi justru akan mati ketika hidup di air tawar. Secara tidak langsung pepatah itu mendukung agar seluruh lingkungan bersifat asin (negatif). Dengan demikian bisa labih leluasa untuk hidup. Dan ketika air menjadi tawar (positif) seluruhnya justru tidak bisa bertahan hidup. Artinya hiduplah dari lingkungan yang negati, atau manfaatkanlah lingkungan negatif untuk hidup. Saya kira itu bukan pikiran yang bijak.

Hanya saja perlu dipahami bahwa negatif dan positif itu tidak memiliki batasan yang jelas. Menurut penglihatan dua pribadi, bisa saja satu hal di katakan menjadi dua hal yang berseberangan. Positif dan negatif. Dan dari situ lah muncul dampak atau pengaruh. Bukan lagi positif dan negatif. Tapi Pro dan Kontra. Bagi yang melihat sebagai sesutu yang negtif akan bersikap kontra dan bagi yang menganggap positif akan bersikap kontra.

Begitulah dampak dari lingkungan. Dampak pro dan kontra. Mungkin bisa juga diterapkan di Indonesia satu dampak lagi. Dampak ikut-ikutan. Karena umumnya masyarakat indonesia bulum bisa mandiri dengan keputusan sendiri. Jadi ketika banyak yang pro ikut pro, tapi kalau banyak yang kontra ikut kontra. Akhirnya menjadi kambing hitam yang selalu dipersalahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar