Laman

Rabu, 03 April 2013

Cerita Konspirasi Di Sini

Yang mau tahu apa itu konspirasi bisa dilihat di sini.


Setelah paham, baru kita menilai prilaku di sekitar kita yang merupakan bentuk konspirasi. Bisa politik, Sosial, budaya dan bisa juga makanan yang dikonspirasi. Apalagi bentuk-bentuk bisnis NARKOBA atau ganja. Tetapi yang lebih sering terjadi adalah bentuk-bentuk konspirasi kapitalisme. Yang arus utamanya berlari pada kepentingan asing.Karena memang Konspirasi bentuk-bentuk terlarang seperti NARKOBA dan lain-lain itu akan mudah terendus, atau mudah ditengarai adanya konspirasi.

Bentuk konspirasi pada umumnya adalah konsolidasi atau dialog atau rembugan. Lalu dalam konsolidasi itu kemudian muncul perjanjian-perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak. Namun ada pula bentuk konspirasi yang menguntungkan pihak pertama karena pihak ke-dua telah terpojok dan tidak bisa membuat keuntungan untuk pihaknya. Kemudian bentuk konspirasi terselubung. Merupakan intervensi pihak-pihak asing terhadap pihak-pihak dalam melalui perantara pihak ke-tiga. Pihak ke-tiga ini yang kemudian memiliki segudang kepentingan dengan pihak dalam dan pihak luar atau pihak asing.

Bentuk konspirasi yang sering terjadi adalah pada pemilukada, pilgub, pilpres, dan pil-pil yang lain. Termasuk PILIHAN Ketua PC IPNU-IPPNU Kab. Banyumas.

Ketika merefleksikan bentuk peta pemilukada Kab, Banyumas tahun 2013, terlihat sangat jelas sekali ada konspirasi nasional. Yang disadari atau tidak justru membunuh karakter tokoh-tokoh lokal yang namanya sudah melejit di tingkat senayan sana.

Hadirnya seorang gembong pemilu, baik kada maupun gub. Dia telah memenangkan calon yang konsep dan bentuk-bentuk kampanye-nya berada dibawah kendalinya. Menurut berita, itu yang saya dengar, ada kedekatan batin antara gembong pemilu itu dengan salah satu paslon. Atau memang ada sangkut pautnya antara partai yang mencalonkan Paslon itu dengan posisi Sang Gembong.

Sang Gembong menyampaikan kepada golongan kami yang melihat ketidak-sehatan percaturan kampanye kala itu. "Banyumas sedang disaing untuk persiapan 2014". Kami tercengang. Dia salah satu orang yang ikut dalam gerakan reformasi 1998. Bahkan oratornya. Tak bisa dibayangkan, menjadi seperti apa kehebatannya di tahun 2013 ini.

Tentunya Sang Gembong bukan orang yang tak berkepentingan. Tetapi untuk kepentingan 2014 mendatang, sementara belum pernah ditengarai bahwa Sang Gembong itu aktif dalam gerakan partai. Maka tak mungkin kepentingan 2014 itu untuk pribadinya. Tetapi untuk kepentingan orang-orang yang akan mewakili atas nama Banyumas. Dan tak mungkin Sang Gembong yang berdomisili entah dimana itu, tapi jelas jauh dari Banyumas, kemudian terjun langsung di sini tanpa biaya. Dan tentu aliran dana itu berasal dari orang-orang berkepentingan.

Atau jika melihat lebih luas lagi. Ternyata orang yang paling berpengaruh dan memiliki masa paling banyak itu adalah kyai-kyai NU. Dan dia sudah tahu apa yang bisa membuat orang-orang NU di Banyumas itu dipecah belah. Lalu dia membuat laporan tentang itu dan menyerahkan kepada pihak asing yang akan menghancurkan NU sebagai satu-satunya organisasi keagamaan terbesar di dunia.

Atau melemahkan peranan, pengaruh dan wibawa kyai NU itu untuk kemudian pihak-pihak asing itu mengambil alih dengan budaya yang akan menghancurkan bangsa dan negara. Karena hanya NU yang berperan besar atas tetap tegaknya NKRI.

Memang terkadang idealitas tak sesuai realitas. Tapi terus dan terus setiap saat NU itu di gerogoti. Digerogoti kehebatannya, kekuatannya, kemaqbulan do'anya, kekaderannya melalui berbagai cara. Kehebatan NU digerogoti dengan memberikan kyai-kyai itu uang jatah rakyat. Kekuatan NU digerogoti dengan melibatkan kyai-kyai itu dalam percaturan politik. Kemaqbulan do'anya digerogoti dengan adu domba. Kekaderannya digerogoti dengan budaya yang tak sesuia dengan trilogi pelajar NU. Belajar, berjuang bertaqwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar