Laman

Kamis, 29 Januari 2015

Resapan

Dering kali orang-orang yang mengisi hari-hari kita tiba-tiba hilang atau sengaja dihilangkan hanya karena jarak dan berlalunya waktu. Teman, sahabat, saudara, keluarga, orang tua, pacar, suami atau istri. Tegakah menghapus mereka dari ingatan? Maka suatu kali giliran kamu yg dilupakan oleh mereka.

Mereka, manusia-manusia itu seperti laron yg selalu berebut cahaya. Kalau kita adalah cahaya mereka tak mungkin meninggalkan kita. Tapi sayangnya kita juga manusia. Bukan cahaya. Yang terkadang manusia dapat memancarkan cahaya ilahi. Memaksa manusia-manusia berebut mendekat bermandi cahaya.

Hidup tidak melulu tentang hari-hari. Mengisi hari dengan senyum bahagia. Bukan hanya resapan cinta, suguhan ceria atau apa saja. Bukan melulu hitam dan putih atau baik dan buruk. Karena tanpa detik tak mungkin menjadi hari. Tanpa manyun bibir tak mungkin menjadi senyum. Tanpa hitam tak ada putih. Tanpa buruk tak mungkin ada baik. Tanpa dan tanpa tanpa.

Bayangkan bila dunia ini tanpa bibir manyun! Apakah senyum itu sebuah bahagia? Bayangkan bila dunia ini tanpa buruk! Apakah baik itu menentramkan hatimu? Memang harus selalu ada dua hal yg bertolak belakang. Agar dunia semarak dan seimbang. Tanpa buruk dunia berat sebelah. Maka goncanglah.

Kadang orang-orang yg telah mengisi hari-hari terpaksa harus dibuang dari ingatan. Karena jeleknya-kah? Buruk perangainya-kah? Hitamnya-kah? Atau karena apapun. Adilkah jika mereka tercerabut dari ingatanmu? Atau sebaliknya jika kamu yg dihapus dari ingatan seseorang. Adilkah itu? Padahal kamu bukan orang jelek atau jahat atau buruk atau hitam atau tidak membahagiakan.

Ingat-ingat lah mereka yg pernah mengisi hari-harimu. Seberapa pun dia mengisi harimu. Dia juga sepertimu yg pernah mengisi hari orang lain dg hanya sedikit sekali. Do'akan manusia-manusia yg pernah mengisi harimu. Seberapa pun jelek dia mengisi. Pandangan orang selalu berbeda dengan segala sesuatu. Bisa jadi yg jelek itu dipandang baik dan sebaliknya. Dan hargailah itu.

Maafkan aku kawan yang telah aku lupakan. Maafkan aku teman yg terpaksa aku kesampingkan karena kesibukanku. Maafkan aku sahabat yg tak bisa aku kawanin setiap hari. Maafkan manusia-manusia karena aku tak selalu mengisi harimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar